Nama
Lengkapku Khodratun Nada Sausan. Ibu yang memberi nama itu yang memiliki arti
Tetesan Embun Bunga Lili. Tapi teman-teman ku lebih enjoy dengan nama Nada. Aku
Lahir Di Bekasi, 18 Agustus 1989. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara kedua
kakak laki-laki berada di luar kota karena pekerjaannya. Sekarang aku kuliah di
Salah satu perguruan tinggi yang ada di Bekasi. Hobi ku Baca, nyanyi, nulis
(kalo lagi mood J).
Pagi ini tepat tgl 18 Agustus dimana itu adalah hari ulang tahunku . Tidak
ada yang special di hari ulang tahunku yang aku harap ada seseorang yang biasa
mencium keningku setiap ulang tahunku dan berbisik lirih atas doa yang di
ucapkannya di telinga ku.. IBU.. ya beliau yang kuharapkan ada di ulang tahun ku ini..
saat ku ingat aku hanya bisa meneteskan air mata. Kini tak ada lagi yang
mencium keningku, berbisik harapan dan doa di telingaku. Saat ku buka pintu
kamar yang ku lihat ibu hanya berbaring di tempat tidurnya. Ibu sosok wanita
yang selalu menjadi inspirasi ku, kini beliau terbaring lemah karena kecelakaan
yang telah merubah secara drastis kehidupan di keluarga ku.. kecelakaan itu
merenggut nyawa ayahku,. Membuat ibu ku lumpuh bahkan beliau kehilangan
ingatanya. Ibu tidak ingat apa-apa yang pernah menghiasi kehidupannya sesekali
aku berusaha mengingatkan itu membuat kepala ibu sakit. Aku tidak tega melihat
ibu menjerit-jerit kesakitan seperti itu. Ibu aku hanya ingin ibu ingat aku
anakmu, aku hanya ingin ibu mencium keningku saat ulang tahunku, ibu,, jerit
aku dalam hati.
Aku tak dapat memaksakan keinginanku agar ibu bisa mengiatku, aku hanya
bisa memohon pada allah agar mengembalikan ingatanya. Tak hentinya aku berdoa
untuk ibu aku berharap doakan terkabul. Setiap hari aku merawat ibu berharap
ibu merasakan betapa aku menyayanginya, melakukan hal-hal yang di sukai ibu,
melakukan kegiatan yang pernah kita lakukan bersama. Berharapa ibu bisa
mengingat anakmu ibu...
Setiap malam aku selalu tidur disamping ibu menemaninya dalam sepi. Memeluknya,
menciumi pipinya, ibu hanya diam itu membuat aku terus menahan sedih. Sesekali
ibu menatap mataku dengan tatapan kosong ia bertanya “ kamu selalu memanggil ku
ibu? Apakah aku ibumu?” aku hanya bisa meneteskan air mata, ibu berbicara
seperti itu kepadaku..
#Masih ada kelanjutanya tunggu ya... :)
Just Ketik2 Ala EmBem
Et deh, kirain sambungan yg si Widya. -__-;
BalasHapusBagus, bagus. (^_^)b